Semenjak Tsanawiyyah, aku jadi suka nulis cerpen. Cukup 2 jam tanpa gangguan, aku mampu menyelesaikan sebuah cerpen. Biasanya kalo lagi semangat, dalam 5 jam (kalo libur, pagi-pagi biasanya) aku mampu menyelesaikan tiga cerpen. Cerpen yang kutulis masih cerpen-cerpen remaja. Ya, ceritanya seusiaku saat itu lah, dan gak berat-berat. Hanya konfliknya saja dibikin bervariasi.
Ketika akhir tingkat Tsanawiyyah, aku menjadi petugas mading di kelas. Di situlah aku merasa sangat sangat sangat bahagia. Karena merasa difasilitasi untuk menulis (senangnyaaa ^.^). Mulailah aku memperlihatkan hasil-hasil karyaku. Salahsatu teman pernah menangis membaca cerpenku yang akhirnya sad ending(hiks hiks). Lalu dia menulis ulang di bukunya, dan menuliskan namaku di akhir tulisannya (hihi senang rasanya). Tapi ada juga yang berkomentar, ah kurang seru, gak ada gambarnya (lha...lu kira komik apa.