Selasa, 04 Oktober 2011

Universitas Kehidupan, Mata Kuliah:Bahasa


bahasa adalah hal yang paling lucu menurutku. Aku ga lulus matkul bahasa indonesia, bahasaku sendiri. Bukan karena aku gak ngerti apa itu s-p-o-k.. tapi karna telat ngumpulin tugas,ck..ck..ck..
bahasa juga adalah hal yang sangat penting.
Bahasa itu di antaranya :

Tata Bahasa ,
Alm. Prof. MD Nor, mengatakan di depan kelas bahwa bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia itu tak memiliki tata bahasa sendiri seperti bahasa Inggris (grammar) dan bahasa arab (qowaid).. Aku berdiri dan protes, aku bilang bahasa Indonesia itu beda dengan bahasa melayu. Bahasa Indonesia itu punya tata bahasa sendiri! Lalu Diaz, alumnus Universitas Gajah Mada bilang, Tata Bahasa Indonesia itu cenderung diadakan, bukan ada. Lha?

Bahasa Tarzan,
Bahasa Inggrisku belepotan abis. Pada suatu hari aku mau minjem lap piring ke qili qiong. apa bahasa inggrisnya lap, lupa.. akhirnya aku memperagakan dengan bahasa Tarzan. Qili qiong pun mengerti. Dan parahnya , bahkan semangka pun aku tak tau..saat aku ingin beli semangka potong, aku bilang ke Mahira aku ingin Jack Sparrow..karna semangka mirip kapalnya Jack Sparrow. Mahira pasti tau karna kemarinnya baru nonton pirates of the carribean...


Ragam bahasa,
Aku bersyukur, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang banyak serapan katanya. walaupun sebagian orang bilang bahasa Indonesia itu bahasa miskin (iya juga sih). Suatu hari pada pelajaran Madame Jaranjit, aku disuruh maju memperkenalkan bahasa Indonesia. Aku menyebutkan beberapa kata seperti Meja dan mentega yang berasal dari bahasa portugal. Kursi dari bahasa Arab, dan beberapa kata yang lain. Madame Jaranjit tanya, kamu mempelajari bahasa Portugal juga? Bagus sekali.. Ayo teruskan.! Padahal aku tau dari internet doank trus ngecek di bookstore kinokuniya. hehe... Dia ngasih nilai bagus deh..hihi..

Belajar bahasa,
Siapapun yang ingin tau Indonesia dariku, harus disertai bahasa sunda..Kataku pada teman-temanku di sana. Jadi mereka harus ngapalin banyak banget kosakata. Suatu hari mahira ketemu dengan temanku orang Indonesia, itulah kesempatan dia pamer bahasa. Dia bilang ,"mau kemana?". Temenku kaget. "Ko dia bisa bahasa kita?". Mahira itu salah satu pelajar Xinjiang yang rajin mengumpulkan kosakata bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda serta sedikit bahasa gaol hehe.. Pronounciation nya jelas banget. Walaupun dia orang China asli tapi bahasanya uighur jadi lebih jelas pengucapannya. Pas dateng ke Indonesia. Aku mewanti-wanti untuk menyapa orang bandung dengan bahasa sunda (aku jahat ya) tapi dia seneng. Pas ketemu ibuku dia bilang, "Kumaha damang?". Kayaknya kalo kita tutup mata kita bisa tau itu orang sunda asli. Saking cintanya sama Bahasa Indonesia, dia pernah bilang "Aku ingin pindah ke Indonesia". Wah..wah...

Bahasa pertengkaran,
suatu malam saat aku pulang ke asrama. capek banget. Tiba-tiba pintu kamarku diketuk berkali-kali dengan keras. AKu kesal dan membuka pintu, "What's wrong!". Tampak Adila dan Mahira berdiri disana serta sepupu Adila berdiri di belakang mereka. Lalu Adila menarik tanganku, "Sini! Liat ini" Dia membawaku ke tempat jemuran. "Apa?!", kataku kesal. "Mana jemuran kita??" "Lhaa mana kutau aku baru pulang capek pula.!",kataku. "Jemuran kita dibawa sama chinese!" . "Bukankah kalian juga Chinese", kataku. "Hey, ingat! Kami Xinjiang! Bukan Chinese..!!". "Oke-oke..lalu aku harus ngapain?", kataku semakin bete. " Kita pergi ke atas ke kamar mereka dan serang mereka!", katanya marah. "Hey, Calm down ok!", kataku takut-takut. Mereka mendorongku ke atas dan berjalan ke kamar para tersangka itu sedangkan orang-orang xinjiang itu berjalan di belakangku. (Oh, Allah..mengapa aku terlibat situasi seperti ini. Aku yakin sebentar lagi akan terjadi perang saudara). AKu ketuk pintu kamar mereka. Lalu Khadija membuka pintu tersenyum padaku. Ada apa sister?. Belum sempat aku menjawab, Adila masuk menerobos beserta xinjiang yang lain. Beberapa detik kemudian, roaming international! Bahasa mereka berubah jadi Mandarin. Bersahut-sahutan di depanku. Aku bengong, (giling beeng, kudu ngeliat yang adu mulut pake bahasa china. Perutku terisi dengan bahasa mandarin yang sekata pun aku gak ngerti!. Si Jet Li bukannya datang nolongin.. Aku gak tahan dan bilang "SHUT UP!!!". Gila, aku capek, laper, pusing, eh pulang-pulang disuguhin mandarin, mending kalo bakpao.! Mereka berdua berhenti, kaget dan memandangku...Biasanya aku gak marah sih..

Les Bahasa,
Jeeranan adalah lulusan Tsanawiyyah di Bangkok. Nilai qowaidnya bagus-bagus. Dia bilang padaku seandainya aku bisa bahasa Thailand ato dia bisa bahasa Indonesia, kami pingin muroja'ah pelajaran kami dulu. Tapi mentok di bahasa Inggris. Akhirnya kami minta tolong sama Khalid, mahasiswa dari Iraq untuk memberi kami les singkat tentang bahasa Arab. Lau dia mengangguk-ngangguk setuju. Aku dan Jeeranan senang. Lalu saat Profesornya telat masuk, Khalid berdiri di depan kelas dengan secarik kertas. Semua memandangnya. Aku menjelaskan pada yang belum tau, kalau Khalid mau mengajar Bahasa Arab. Kami terdiam menunggu. Lalu dia membalikkan kertas yang dipegangnya. Disana tergambar garis lurus saja. Lalu dia bilang, "This is Alif". Aku saling berpandangan dengan Jeeranan. Tawaku hampir saja meledak, tapi gak tega kasian Khalid. Sebaliknya Jeeranan protes.." Khalid, itu kami sudah tauuu!!". Aku tertawa di bawah bangkuku. Khalid bingung.

Bahasa Persatuan,
Bagaimanapun juga, aku cinta bahasa Indonesia. Aku jadi ingat teman-teman seperjuanganku. Zainab, Pocut, Farhan, Doddy, Hendra, Opan, Humam, dan Oby serta Pras walopun dia Indo Malaysia. Bhineka Tunggal Ika. Walaupun berbeda tapi tetap satu jua.!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar